Posts

A MORNING THOUGHT

Image
For the past few weeks, gue mengamati diri gue yang enjoy guarding my morning at home. Gue tidak pergi powerwalk seperti hari biasa and only drag myself to do it on Sunday. Selain itu, bila biasanya gue skip breakfast dan hanya meminum lemon water di pagi hari, kali ini gue rajin bikin teh, hot cocoa, atau kopi. Bukan hanya minuman, tapi juga ditemani toast, pastry, atau sekadar biskuit. Gue lalu duduk di ruang tamu menikmati suasana pagi dengan hidangan tersebut and in that instant, I feel like a senior citizen enjoying her retirement days, hahaha… Gue jadi bertanya-tanya, seperti ini kah rasanya para senior citizens menikmati masa pensiun mereka? Mereka bisa santai menikmati hari-hari mereka. Ga ada ambisi, ga ada obsesi. Yang ada hanya menikmati hidup apa adanya. That seems like a good idea, but should I wait until I reach their age to do that? Am I not doing it now already? Habits yang dibangun oleh peradaban manusia telah menciptakan pola dan aturan dasar tidak tertulis yang menja...

A PIECE OF THE PAST - A QUEST TO LEARN ABOUT FEELING

Image
On a normal day, I like to write in the morning - when the air is dewy fresh and the mind is calm. But not today. Hari ini gue menulis usai bekerja, saat waktu menunjukkan hampir pukul sepuluh malam. Bukan hanya itu, alih-alih creating ambience dengan menyalakan soft jazz atau bossa nova, gue justru ‘meminta’ ditemani oleh series fave gue “Melissa and Joey”. Celoteh ringan dengan guyonan khas Joe, Mel, dan kedua keponakannya menjadi suara bising yang sengaja gue pasang. Gue pun tersadar, jangan-jangan suara bising itu hanyalah pengalihan issue belaka. Jangan-jangan ada emosi yang sengaja gue sembunyikan karena gue menolak untuk merasakannya. Baca juga: Why Do I Have to Pray for The Thing That I Don't Want? - A Diary Before I learned about feelings and emotion, I used to make myself numb and I didn’t know that. Gue baru tau saat di suatu sesi workshop, kami diminta untuk merasakan sebuah perasaan. Saat itu, dengan polos dan cueknya gue bertanya pada sang coach gimana caranya merasak...

ARIGATOU FELLOW BLOGGERS

Image
  Pagi itu, setelah membuka jendela dan pintu untuk memberi jalan pergantian shift udara malam dan udara pagi ke dalam rumah, gue pergi ke dapur. Gue membuat secangkir coklat panas dan setumpuk choco sandwich. Setelah kedua hidangan siap, gue membawanya ke ruang tamu. Alunan lembut Esna “Love Forgotten by Love” membuat suasana pagi semakin santai. Gue menyalakan laptop dan mulai menelusuri blog teman-teman di Blogger Perempuan dan 1M1C. I was in the mood for inspiration. Baca juga: Is Life About Making Mistakes? Gue suka blogwalking teman-teman yang menulis cerita tentang mereka. Membaca cuplikan kisah hidup yang mereka bagi dalam tulisan rasanya menghangatkan hati. Terkadang itu juga mengingatkan gue akan masa lalu and at times ikut geli sendiri mengenangnya. Di lain waktu, gue merasa relate dengan cerita yang mereka tulis itu, lalu merasa terhibur mengetahui bahwa bukan gue doank yang mengalami hal semacam itu.  Ada kisah yang terasa sekali ditulis genuine. Rasanya nyampe ke...

AKTIVITAS GABUT PALING PRODUKTIF DAN PALING BERMANFAAT

Image
Dulu, waktu SMP atau SMA, gue pernah diajarin untuk take a break dari njelimetnya belajar dengan melihat yang ijo-ijo. Bukan, bukan uang, tapi pemandangan yang hijau. Gue pun mencobanya. Gue pergi keluar ruangan dan melihat tanaman hijau saat penat stuck menjawab soal-soal dalam pelajaran. But nothing happened. Could that be just a myth? Begitu pikir gue saat itu. Secara teori, rasanya itu masuk akal. Lihat saja, pasti ada alasan kenapa sebagian besar tumbuhan dikasih warna hijau oleh Tuhan. Tumbuhan yang terhampar dan sebagian besar tingginya eye-level dengan mata manusia, diciptakan dengan warna hijau untuk mengistirahatkan mata manusia, memberi kesejukan di mata yang berdampak pada ketenangan di otak. Baca juga: How Minimalism Helps Me Understand Myself Better Kalau masih sangsi, coba lihat saja karpet lapangan badminton untuk international match, mostly warnanya hijau. Pernah nih ada masa di mana Tiongkok, sebagai tuan rumah, menggunakan karpet merah, instead of karpet hijau sebaga...

WHY DO I HAVE TO PRAY FOR THE THINGS THAT I DON’T WANT? - THE LESSON REVEALED

Image
Saat menulis cerita “Why Do I Have to Pray For the Things That I Don’t Want?” , gue merasa bingung dengan kenyataan yang gue alami saat itu. Rasanya aneh sekali, gue merasa seperti didikte, bahkan cenderung ke arah dipaksa untuk mau didikte. Selama bertahun-tahun, ingatan dan rasa kesal itu masih ada hingga gue memutuskan untuk menuliskan dan membaginya di blog ini. Proses penulisan hingga akhirnya di post pun lumayan panjang. Proses curatingnya juga panjang. Ia melalui berbagai tahap, dimarinasi, diedit, dimarinasi lagi, diedit lagi, lalu ditimbang-timbang apakah perlu dipost atau biarkan duduk didraft saja, hingga akhirnya  dilakukan proofread terakhir dan nekat dipost. Baca juga: A Game-Changing Activity I Used to Underestimate Draft naskah asli yang panjangnya hingga beberapa halaman, terus-menerus gue edit. Ada banyak emosi yang gue tumpahkan di sana. Emosi dari rasa kesal. Saat gue proofread, rasanya tidak enak sekali membaca emosi itu sehingga berulang kali gue perbaiki. Set...

HOW MINIMALISM HELPS ME UNDERSTAND MYSELF BETTER

Image
When I’m talking about minimalism, I’m not talking about that radical minimalism that only owns a few stuff, all neutral and beige shade colors, a capsule wardrobe, or growing and farming your meals. Nope, not that one.  Well, bagi sebagian orang, konsep itu memang cocok untuk mereka. Good for them. But for me, kayaknya masih jauh banget deh untuk bisa melangkah ke sana. Gue masih pemula banget tapi gue berasakan begitu besar manfaatnya dan begitu hebatnya perubahan hidup gue setelah melakukannya.  For the past four years, I’ve been adopting the basic concept of minimalism and my life has incredibly changed. Dan tentunya kalau kita sudah merasakan kehidupan yang lebih baik, kita ga mau donk balik lagi pada kekacauan kehidupan yang dulu. Photo by Darina Belonogova - pexels HOARDING MY STUPIDITY Langkah pertama dari praktek hidup minimalis adalah decluttering, alias memilah atau menyortir barang-barang. Gue biasa melakukannya dalam beberapa tahap, misalnya hari ini menyortir sel...

IS LIFE ABOUT MAKING MISTAKES?

Image
Masih ingat the teenage girl who had a dilemma between choices ? She was my little friend and now she is my teenage friend. Soon to be a friend, I guess. Gue dan my teenage friend sering ngobrol. Mungkin karena zodiak kami sama, jadi kami banyak kliknya. Kadang dia chat gue untuk meminta pendapat. Lain waktu kami lunch, lalu lanjut nonton. Tapi gue pernah secara ‘ekstrim’ ngajak dia ‘keluar dari sangkar’. Dia yang biasanya hanya main di seputaran Jakarta Barat, gue ajak main jauhan dikit… ke Jakarta Pusat. And who knew that was a huge leap for her?   Photo by Santa Barbara on Unsplash Gue perkenalkan dia pada kemegahan Perpustakaan Nasional di dekat Balai Kota. Lalu gue ajak dia naik public transport, TransJakarta, dan mengunjungi mall tertua di Jakarta. Lanjut, kami naik MRT mentok ke mall di daerah selatan. Pretty much like a city tour.  Wajahnya terlihat sumringah saat kami berjalan menyusuri koridor halte TJ. Itu adalah kali pertama ia naik public transport di Jakarta yan...

RESIGN OR NOT RESIGN

Image
The other day, a dear friend invited me for lunch. Among all the things that we talked about, work was one of them. Kebetulan sekali, minggu lalu gue juga nulis tentang issue serupa: pengalaman gue berhenti bekerja. So, I showed her my writing which you can read it here .  Tidak ada ekspresi apa-apa yang dapat gue amati saat ia sedang membaca. However, as soon as she finished reading, ekspresi wajahnya terkesan defensif. Itu seperti menunjukkan ketidaksepahamannya dengan apa yang gue tulis. Dan benar saja dugaan gue. Tak lama kemudian, ia mengemukakan pendapatnya itu. Sepaham dan tidak sepaham adalah hal yang biasa. Itu hanya perkara sudut pandang. Yang salah adalah gue yang sok tau memasang prediksi dan ekspektasi berdasarkan data dari prior knowledge terhadap past event.  Baca juga: My Beliefs About Work and Money That Saves My Life So, I was actually quite surprised mendengar pendapatnya. Tahun lalu ia baru saja resign dan kala itu ia mengemukakan bahwa itu mungkin adalah j...

QUITTING MY JOB HAS CHANGED MY LIFE FOR THE BETTER (AND BRIGHTER)

Image
Setiap dari kita menjalani banyak episode dalam hidup. And if we’re lucky enough, kita dibimbing untuk memasuki episode yang menjadi milestone penting hidup kita. This could be a great turning point in our lives. And for me, it was the moment I decided to quit my job. Photo by René Porter on Unsplash Sebetulnya tidak begitu sulit membuat keputusan itu. Gue ga punya tanggungan. Setelah resign nanti gue tinggal cari pekerjaan lain. Dan sambil menunggu mendapat pekerjaan baru, gue bisa mengandalkan tabungan yang ada. Sesederhana itu konsep yang selalu gue terapkan. And it always worked. But this time, keputusan itu menjadi tidak lagi semudah dulu. I think I was aging it. Gue ga lagi semuda dulu yang mudah dan cepat membuat keputusan. Kali ini gue membuat banyak pertimbangan. Pertimbangan that sadly was based on fear. Bukan, bukan ketakutan ga dapat pekerjaan lagi atau ketakutan ga punya uang dan sejenisnya, melainkan kekhawatiran jangan-jangan gue impulsive.  Gue khawatir jika keputu...