Posts

Showing posts from May, 2024

AKTIVITAS GABUT PALING PRODUKTIF DAN PALING BERMANFAAT

Image
Dulu, waktu SMP atau SMA, gue pernah diajarin untuk take a break dari njelimetnya belajar dengan melihat yang ijo-ijo. Bukan, bukan uang, tapi pemandangan yang hijau. Gue pun mencobanya. Gue pergi keluar ruangan dan melihat tanaman hijau saat penat stuck menjawab soal-soal dalam pelajaran. But nothing happened. Could that be just a myth? Begitu pikir gue saat itu. Secara teori, rasanya itu masuk akal. Lihat saja, pasti ada alasan kenapa sebagian besar tumbuhan dikasih warna hijau oleh Tuhan. Tumbuhan yang terhampar dan sebagian besar tingginya eye-level dengan mata manusia, diciptakan dengan warna hijau untuk mengistirahatkan mata manusia, memberi kesejukan di mata yang berdampak pada ketenangan di otak. Baca juga: How Minimalism Helps Me Understand Myself Better Kalau masih sangsi, coba lihat saja karpet lapangan badminton untuk international match, mostly warnanya hijau. Pernah nih ada masa di mana Tiongkok, sebagai tuan rumah, menggunakan karpet merah, instead of karpet hijau sebaga...

WHY DO I HAVE TO PRAY FOR THE THINGS THAT I DON’T WANT? - THE LESSON REVEALED

Image
Saat menulis cerita “Why Do I Have to Pray For the Things That I Don’t Want?” , gue merasa bingung dengan kenyataan yang gue alami saat itu. Rasanya aneh sekali, gue merasa seperti didikte, bahkan cenderung ke arah dipaksa untuk mau didikte. Selama bertahun-tahun, ingatan dan rasa kesal itu masih ada hingga gue memutuskan untuk menuliskan dan membaginya di blog ini. Proses penulisan hingga akhirnya di post pun lumayan panjang. Proses curatingnya juga panjang. Ia melalui berbagai tahap, dimarinasi, diedit, dimarinasi lagi, diedit lagi, lalu ditimbang-timbang apakah perlu dipost atau biarkan duduk didraft saja, hingga akhirnya  dilakukan proofread terakhir dan nekat dipost. Baca juga: A Game-Changing Activity I Used to Underestimate Draft naskah asli yang panjangnya hingga beberapa halaman, terus-menerus gue edit. Ada banyak emosi yang gue tumpahkan di sana. Emosi dari rasa kesal. Saat gue proofread, rasanya tidak enak sekali membaca emosi itu sehingga berulang kali gue perbaiki. Set...

HOW MINIMALISM HELPS ME UNDERSTAND MYSELF BETTER

Image
When I’m talking about minimalism, I’m not talking about that radical minimalism that only owns a few stuff, all neutral and beige shade colors, a capsule wardrobe, or growing and farming your meals. Nope, not that one.  Well, bagi sebagian orang, konsep itu memang cocok untuk mereka. Good for them. But for me, kayaknya masih jauh banget deh untuk bisa melangkah ke sana. Gue masih pemula banget tapi gue berasakan begitu besar manfaatnya dan begitu hebatnya perubahan hidup gue setelah melakukannya.  For the past four years, I’ve been adopting the basic concept of minimalism and my life has incredibly changed. Dan tentunya kalau kita sudah merasakan kehidupan yang lebih baik, kita ga mau donk balik lagi pada kekacauan kehidupan yang dulu. Photo by Darina Belonogova - pexels HOARDING MY STUPIDITY Langkah pertama dari praktek hidup minimalis adalah decluttering, alias memilah atau menyortir barang-barang. Gue biasa melakukannya dalam beberapa tahap, misalnya hari ini menyortir sel...

IS LIFE ABOUT MAKING MISTAKES?

Image
Masih ingat the teenage girl who had a dilemma between choices ? She was my little friend and now she is my teenage friend. Soon to be a friend, I guess. Gue dan my teenage friend sering ngobrol. Mungkin karena zodiak kami sama, jadi kami banyak kliknya. Kadang dia chat gue untuk meminta pendapat. Lain waktu kami lunch, lalu lanjut nonton. Tapi gue pernah secara ‘ekstrim’ ngajak dia ‘keluar dari sangkar’. Dia yang biasanya hanya main di seputaran Jakarta Barat, gue ajak main jauhan dikit… ke Jakarta Pusat. And who knew that was a huge leap for her?   Photo by Santa Barbara on Unsplash Gue perkenalkan dia pada kemegahan Perpustakaan Nasional di dekat Balai Kota. Lalu gue ajak dia naik public transport, TransJakarta, dan mengunjungi mall tertua di Jakarta. Lanjut, kami naik MRT mentok ke mall di daerah selatan. Pretty much like a city tour.  Wajahnya terlihat sumringah saat kami berjalan menyusuri koridor halte TJ. Itu adalah kali pertama ia naik public transport di Jakarta yan...

RESIGN OR NOT RESIGN

Image
The other day, a dear friend invited me for lunch. Among all the things that we talked about, work was one of them. Kebetulan sekali, minggu lalu gue juga nulis tentang issue serupa: pengalaman gue berhenti bekerja. So, I showed her my writing which you can read it here .  Tidak ada ekspresi apa-apa yang dapat gue amati saat ia sedang membaca. However, as soon as she finished reading, ekspresi wajahnya terkesan defensif. Itu seperti menunjukkan ketidaksepahamannya dengan apa yang gue tulis. Dan benar saja dugaan gue. Tak lama kemudian, ia mengemukakan pendapatnya itu. Sepaham dan tidak sepaham adalah hal yang biasa. Itu hanya perkara sudut pandang. Yang salah adalah gue yang sok tau memasang prediksi dan ekspektasi berdasarkan data dari prior knowledge terhadap past event.  Baca juga: My Beliefs About Work and Money That Saves My Life So, I was actually quite surprised mendengar pendapatnya. Tahun lalu ia baru saja resign dan kala itu ia mengemukakan bahwa itu mungkin adalah j...

QUITTING MY JOB HAS CHANGED MY LIFE FOR THE BETTER (AND BRIGHTER)

Image
Setiap dari kita menjalani banyak episode dalam hidup. And if we’re lucky enough, kita dibimbing untuk memasuki episode yang menjadi milestone penting hidup kita. This could be a great turning point in our lives. And for me, it was the moment I decided to quit my job. Photo by René Porter on Unsplash Sebetulnya tidak begitu sulit membuat keputusan itu. Gue ga punya tanggungan. Setelah resign nanti gue tinggal cari pekerjaan lain. Dan sambil menunggu mendapat pekerjaan baru, gue bisa mengandalkan tabungan yang ada. Sesederhana itu konsep yang selalu gue terapkan. And it always worked. But this time, keputusan itu menjadi tidak lagi semudah dulu. I think I was aging it. Gue ga lagi semuda dulu yang mudah dan cepat membuat keputusan. Kali ini gue membuat banyak pertimbangan. Pertimbangan that sadly was based on fear. Bukan, bukan ketakutan ga dapat pekerjaan lagi atau ketakutan ga punya uang dan sejenisnya, melainkan kekhawatiran jangan-jangan gue impulsive.  Gue khawatir jika keputu...

ROMANTICIZING LIFE

Image
Pagi itu gue ga pergi morning walk. I was in the mood of writing. Gue nyalakan laptop lalu gue tinggal bikin minuman panas sambil mengatur otak dan hati, menyiapkan diri untuk menulis. Duduk di depan laptop, gue ga tau mau nulis apa. Warm jazz music yang biasanya menemani gue menulis sepertinya lagi ga cocok dengan mood pagi itu. Lalu perlahan lagu L’Amour, Les Baguettes, Paris milik Stella Jang terngiang di otak gue. Gue pun segera mencari dan memainkan lagu itu dengan volume kecil only to create the ambience and invite the inspiration. Berapa Hertz ya suara indah Stella dan aransemen musiknya ini? Rasanya begitu relaxing. Di luar jendela kamar terdengar banyak burung berkicau. Mereka pasti kangen main-main seperti itu dipagi hari karena beberapa hari kemarin hujan terus. But, hey… ngapain gue ngedengerin kicauan burung? Sok romantis banget!  Photo by Vân Anh Đàm - pexels Baca juga: Let Me Wear That Clown Mask Coz I Don't Deserve Happiness Tiba-tiba gue terkaget sendiri dengan apa...