TERJEBAK DALAM KEBIASAAN MENUNDA

Menyelesaikan tugas di awal waktu bikin kita hidup kita jadi lebih tenang. Kita ga panik dan buru-buru saat deadline tugas tiba. Bisa menyelesaikan tugas di awal waktu juga memotong antrian tugas lain untuk dikerjakan. Tapi mengapa sering kali sulit untuk melakukannya? Mengapa kita terbiasa meunda?

YANG KERAP TERJADI

Suatu hari kamu mau ngerjain tugas kuliah. Walau deadline masih satu minggu, kamu udah rencana mau ngerjain lebih awal. Niatnya sih biar cepat kelar, jadi ga numpuk sama tugas yang lain.

Eh, tapi bentar… cek Facebook dulu. ‘Bentar aja koq,’ begitu pikirmu. Kemudian 10 menit berlalu. 15 menit berlalu. Lalu kamu tersadar dan balik ke tugas.

Belum dua menit, tiba-tiba teringat tinta printer udah mau abis. Nanti bakalan susah untuk ngeprint tugas kuliah itu. Maka, kamu pun browse olshop cari tinta print yang kamu butuhkan itu.

Tapi di laman depan olshop itu lagi ada flash sale. Cek flash sale dulu bentar kali, ya?! Siapa tau ada barang yang dibutuhin.

And the story goes on and on. Sampai akhirnya saat besok pagi adalah deadline, kamu pun mulai panik ngebut ngerjain tugas itu dalam semalam.

Kebiasaan menunda seringkali dianggap spele. Banyak yang ngegampangin namun kemudian jadi terjebak dalam kebiasaan kontra produktif ini.

Baca juga: Declutter, Kamu (Beneran) Harus Coba

Photo by Brett Jordan - Pexels

YANG SEBENARNYA TERJADI

Langkah pertama yang diambil dari contoh kasus di atas sudah benar. Kamu mulai dengan niat dan buka laptop. Bahkan saat di awal tugas itu diberikan. Tapi mengapa baru selesai last minute? Mengapa haris menundanya?

  • We often distract ourselves

Di era digital ini, apalagi masa pandemi, kita mudah sekali terganggu oleh godaan media sosial. We even come up with legit reasons like updating ourselves with recent situation so that we can anticipate it ahead.

Masalahnya adalah setelah buka satu sosmed, scroll beberapa menit, kemudian kita buka sosmed yang lain dan begitu terus hingga ga sadar banyaknya waktu yang telah berlalu.

Kegiatan ini ga cuma ngedistract fokus dari ngerjain tugas, but mostly on everything that we do. Walhasil, pekerjaan tertunda bahkan terbengkalai.

  • It’s not compelling

Kayaknya jarang banget ya ada tugas yang bikin kamu semangat ngerjainnya? Karena kalau ada, kamu pasti pengen buru-buru nyoba. Biasanya ide malah jadi berkembang dan kamu jadi belajar banyak dari tugas itu.

However, more often than not, tugas itu sangat tidak menarik perhatian. Apalagi kalau menyangkut pelajaran yang susah atau tidak kamu minati. Akan mudah bagimu untuk ngedistract diri kamu sendiri from doing it and find more excuses for not doing it.

Baca juga: Gue Dalam Pusara Impulse Buying

  • It’s not your priority

Did you say that you are too busy? Did you say that you don’t have time to do it?

Dude, you’re not the only person on this planet who’s busy. Most probably, you just don’t find it important and beneficial for you.

Contoh kasus: Nyokap nyuruh kamu beli telur ke Alfa. Tapi di luar panas dan kamu lagi mager. Lalu kamu bilang ke nyokap kalau kamu lagi sibuk ngerjain tugas. Supaya meyakinkan kamu juga menambahkan kalau deadlinenya besok.

Ga berapa lama pacar kamu nge-WA ngajak ketemuan. Seketika kamu bersemangat. Kamu pun bangun bersiap sambil putar otak gimana pamitnya sama nyokap.

Do you see that? Persis seperti yang Ryan Blair bilang: “If it’s important you’ll find a way. If it’s not, you’ll find an excuse.”

  • Simply a habit

Beberapa teman gue claimed themselves as a last-minute person. Mereka merasa ide ga keluar kalau masih di awal-awal waktu. Tapi kalau sudah menjelang deadline, the power of kepepet memaksa semua ide keluar. And they can finish whatever the task is in a few hours.

Kebiasan ini tentu saja tidak terbangun dalam satu malam. Mereka sampai ke titik melabeli diri sebagai last minute person karena menyadari pola berulang yang terjadi tiap kali mereka mengerjakan tugas.

Pola berulang ini dirasa cocok untuk mereka. Hal ini membuat penyelesaian tugas tidak berada dalam skala prioritas atas, namun menjadi yang teratas menjelang akhir batas pengumpulan tugas.

Baca juga: 5 Perubahan Signifikan Hidup Setelah Menerapkan Slow Living

BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKINYA?

Stop membiasakan diri untuk menunda pekerjaan. Coba beberapa tips berikut supaya kamu bisa menyelesaikan tugas di awal waktu. See if any of these works for you.

  • Stop making excuses

Berhentilah membuat excuse apa pun yang mendistract diri kamu sendiri dari menyelesaikan tugas kamu. Ini top priority dari challenge kamu. Belajarlah untuk tidak mendistract diri kamu sendiri dengan membuat berbagai excuse.

  • Buat jadwal

Niatkan, kalau perlu bikin schedule dan blok waktu saat mengerjakan tugas. Bangun state fokus dengan memilih waktu terbaik yang cocok untuk kamu. Misalnya pagi hari saat otak masih fresh atau malam hari saat suasana tenang. 

  • Sadari pengalihan isu yang berpotensi menjadi distraksi fokus

Misalnya saat mengerjakan tugas tiba-tiba kamu craving makanan tertentu. Lalu kamu berkata pada diri kamu kalau kamu perlu makan dulu supaya bisa fokus. Setelah itu kamu jadi scrolling apps pesan antar makanan. Lanjut makan sambil Netflix-an. Biasanya waktu untuk menghabiskan makanan sekitar 10-15 menit. Tapi series yang ditonton 1 jam. Jadinya kelar makan malah mood ngerjain tugas jadi ilang karena sudah tidak berada di state fokus awal. So be aware! This situation is a form of excuse you might not realize to distract yourself.

  • Jauhkan diri kamu dari hal-hal yang berpotensi mengganggu fokusmu

This could mean anything and different for each individual. Bisa jadi kucing kamu, foto pacar kamu, video games, makanan, hobi kamu, apa pun itu. Kamu yang lebih paham. Keep them away just for a little while until you’re done.

  • Disiplin untuk duduk mengerjakan tugas tanpa membuka sosmed

I think it’s about time for you to commit to yourself on this. It’s your personal challenge.


  • Masukan tugas itu dalam daftar prioritas

Tulis tugas kamu dalam daftar to do list berskala tinggi di post it. Lalu tempelkan di tempat yang sering kamu lihat. Tapi ingat, ya… itu bukan hiasan. Itu adalah pengingat. Also, there’s a reason kenapa kamu perlu menuliskannya dalam top priority. Ya, supaya dikerjakan terlebih dahulu.

  • Tantang diri kamu untuk menyelesaikan tugas di awal waktu dan beri reward

Pat your back once you’ve done with your assignment. It’s your accomplishment of the day. Kasih sedikit hadiah untuk diri kamu sebagai penghargaan.

Well folks, in the end semuanya balik lagi ke kamu. How bad do you want to improve yourself? Take one step at a time and move forward bit by bit. Before you know it, you might have finished everything. Jangan biarkan diri terus terjebak dalam kebiasaan menunda.

Comments

Popular posts from this blog

MY BELIEFS ABOUT WORK AND MONEY THAT SAVE MY LIFE - LIKA-LIKU PERJALANAN GUE KERJA

I QUIT MY 9-5 JOB AND CHOOSE TO LIVE IN UNCERTAINTY - BEST DECISION EVER!

IS MARRIAGE FOR EVERYONE?