DECLUTTER, KAMU (BENERAN) HARUS COBA

Kalau belum pernah declutter, kamu beneran harus coba deh. Kata ‘harus’ di sini bukan berarti wajib, ya… but highly recommended.

Gue udah suka decluttering as long as I can remember. Tapi baru dua tahun lalu gue mengetahui teknik, prinsip, dan filosofi decluttering Marie Kondo. And it completely changed my life. Hidup gue berubah for the better!

And for this reason, I strongly encourage you to give it a shot. Cobain deh…. Seriously!

Oya, untuk kali ini gue bahas physical declutter. Kita beresin benda-benda fisik dalam rumah kita.

APA ITU DECLUTTER?

Declutter berakar dari kata clutter yang artinya menyimpan benda-benda di dalam rumah yang ga lagi memberi makna bagi hidup penghuni rumah tersebut.

Nah, declutter itu adalah aktivitas untuk menyingkirkan benda-benda tersebut dari rumah kita (or eventually our lives).

Bila mengacu pada buku Marie Kondo, “The Life Changing Magic of Tidying Up”, maka declutter dimaknai sebagai aktivitas menyingkirkan barang-barang yang ga memancarkan kebahagiaan (doesn’t spark joy).

Baca juga: Minimalism Bukan Sekadar Gaya Hidup

KENAPA PERLU DECLUTTER?

Kalau kamu perlu waktu lama untuk mencari barang yang kamu butuhkan karena ga tau narok di mana, mungkin kamu perlu declutter.

Kalau kamu sering teriak manggil emak atau orang rumah saat mencari suatu benda yang kamu butuhkan, mungkin kamu perlu declutter.

Kalau kamu bingung cari posisi buat meeting virtual karena rumahmu penuh tumpukan barang di sana-sini, mungkin kamu perlu declutter.

Kalau kamu pusing lihat barang-barang menumpuk di berbagai sudut rumah, mungkin kamu perlu declutter.

Most importantly, kalau kamu menginginkan perubahan dalam hidup kamu, kamu bisa memulainya dengan mencoba decluttering.

Photo: Ella Jardim - Unsplash

Baca juga: Terjebak Dalam Kebiasaan Menunda

CARA DECLUTTERING

Berikut gue berbagi cara decluttering yang gue terapkan dari beberapa sumber.

  • Mulai dari satu jenis barang

Marie Kondo mengajarkan untuk kita memulai dari satu jenis barang, dan bukan satu ruangan. Mengapa? Karena bisa jadi jenis barang yang sama tersebar dalam beberapa ruangan.

Kumpulkan semua jenis barang itu dalam satu ruangan. Dengan begitu kamu akan mendapat gambaran keseluruhannya.

  •  Mulai dari sekup kecil

 Sebaiknya mulai dari sekup barang yang jumlahnya sedikit. Hal ini supaya ga bikin kamu overwhelming yang ujung-ujungnya malah jadi demotivated.

Misalnya kamu bisa memulai dengan alat tulis. Kumpulkan semua pulpen, pensil, spidol dan sejenisnya. Satukan semua, baik yang kamu simpan dalam kotak stationary yang selalu kamu bawa, yang duduk di meja kerja, atau yang berkeliaran di tempat lain.

Selanjutnya kamu bisa level up your game. Kamu bisa beralih dengan jenis lain seperti baju, sepatu, tas, dan yang lainnya.

Baca juga: Mungkin Ini Alasan Kamu Belum Memulainya

  • Sediakan wadah untuk hasil pilahan

Untuk memudahkan prosesnya, kamu bisa menggunakan wadah untuk menempatkan hasil sortiran barang. Kamu bisa menggunakan kardus-kardus bekas untuk ini.

Untuk kategori penyortirannya, gue menerapkan sistem acara ragam asal Korea Selatan, “The House Detox”. Di sini mereka menggunakan tiga warna kotak yang dilabeli: kebutuhan, keinginan, dan sampah.

Dalam kotak kebutuhan, kamu memasukkan barang-barang yang kamu butuhkan. Sementara kotak keinginan digunakan bagi barang-barang yang tidak kamu butuhkan. Itu adalah barang yang mewakili ego kamu. Kamu hanya menginginkannya karena bujuk rayu ego, bukan karena kebutuhanmu.

Barang-barang yang ada dalam kotak keinginan adalah barang-barang yang masih dalam kondisi layak pakai. Nantinya kamu bisa menjual atau mendonasikan barang-barang ini. Sedangkan kotak terakhir sudah jelas fungsinya. Ini adalah untuk barang-barang yang sudah rusak dan tidak layak digunakan. 

Baca juga: Apa Itu Slow Living?

  • Pilah barang-barang

Saat memilah barang, jujurlah pada diri sendiri. Apakah kamu membutuhkan barang tersebut? Kapan terakhir kali kamu menggunakan barang tersebut?

Selanjutnya masukkan barang ke kotak yang sesuai dengan labelnya. Bila ada barang yang sudah lama ga kamu pakai tapi kamu bingung mau dimasukkan dalam kategori mana, carilah kotak baru. Simpan saja di sana dulu untuk sementara waktu. Beri waktu untuk dirimu hingga nanti keputusan bulat bisa kamu ambil.

  • Beri rumah bagi setiap barang

 Memberi rumah bagi setiap barang akan memudahkan kita dalam mencarinya saat membutuhkan mereka. Kreatiflah dan manfaatkan berbagai wadah, kotak, mug bekas untuk menjadi rumah bagi barang-barang kamu.

 Beri rumah bagi gunting kuku, kaos kaki, jepit rambut, remote control, dan semua barang-barang kamu. Kembalikan mereka ke rumah masing-masing saat kamu selesai menggunakannya.

DAMPAK DECLUTTERING

Dampak awal declutter yang paling terlihat dan terasa adalah bagaimana rumah kita jadi lebih terang. Barang-barang yang mengendap tapi tidak digunakan tidak lagi menghalangi pandangan.

Dengan rumah yang lebih terang, bersih, tertata, bikin pikiran lebih rileks. Sirkulasi udara mungkin jadi lebih baik sehingga tentu saja ini baik untuk Kesehatan kamu.

Memiliki jumlah barang yang lebih sedikit juga memudahkan kita dalam membereskan rumah. Selain itu, dengan berdisiplin mengembalikan setiap barang ke rumahnya masing-masing akan menghemat waktu kita dalam merapikan rumah.

Lain dari pada itu, kalau ada tetangga atau teman yang tiba-tiba mampir ke rumah, kamu ga perlu panik. Kamu bahkan mungkin jadi lebih pede buat ngundang mereka untuk ngumpul di rumah kamu (kalau lagi ga pandemic lho, ya…).

So, gank… ternyata ini berdampak luas, ya?! This is why I want you to try. Semoga kamu juga bisa merasakan dampak terhadap kualitas hidup yang lebih baik melalui decluttering. Happy declutter!

Comments

Popular posts from this blog

MY BELIEFS ABOUT WORK AND MONEY THAT SAVE MY LIFE - LIKA-LIKU PERJALANAN GUE KERJA

I QUIT MY 9-5 JOB AND CHOOSE TO LIVE IN UNCERTAINTY - BEST DECISION EVER!

IS MARRIAGE FOR EVERYONE?