Posts

Showing posts from August, 2024

LESS IS MORE - AN INSPIRING VIDEO BY ROWENA TSAI

Image
  Konten video yang akan gue share ini adalah milik internet personality, Rowena Tsai. Ini adalah resolusi Rowena pada tahun 2020 yang ia bagikan dalam channelnya. Kata “less” menjadi fokus Rowena dalam deretan resolusi tahun barunya. Dan walau bermakna “lebih sedikit” yang mungkin terkesan kontraproduktif dengan beliefs dari banyak orang, kata “less” yang digunakan justru menimbulkan refleksi tersendiri buat gue. Mendengar kata “less” yang digunakan Rowena terdengar begitu soothing, begitu menenangkan ditelinga gue. Kata itu juga seolah mengizinkan gue untuk menyadari dan kembali ke fitrah gue sebagai manusia bahwa hidup itu ga harus selalu more and more. Tapi juga bisa “less” yang justru berdampak “more”. Baca juga: Four Highly Recommended Youtube Channels for Slow Living. Langsung aja, berikut ini daftar resolusi Rowena Tsai di tahun 2020: Less rushing from point A to point B, more slowing down and enjoying the ride. Less chasing perfection, more embracing the goofball within....

FOUR HIGHLY RECOMMENDED YOUTUBE CHANNELS FOR SLOW LIVING

Image
Photo by Daiga Ellaby on Unsplash Gue pertama kali mengenal dan belajar slow living serta minimalism dari Youtube videos. Algoritma Youtube kemudian memperkenalkan gue dengan empat content creators yang karyanya selalu gue tunggu. Tak jarang gue putar ulang beberapa video mereka untuk mendapatkan inspirasi atau sekedar soothing my mind. So, if you are interested in slow living (and maybe minimalism), here are four highly recommended Youtube channels for you. The Simple Joy by Helena Woods Berbeda dengan kepribadian cerah ceria yang ia tunjukkan saat berbicara langsung di depan kamera, ketika melakukan voice over, Helena Woods melakukannya dengan suara yang begitu soothing di telinga. Suara ini-lah yang membuat gue jatuh cinta in that instant. And what’s more is the narrative. Rangkaian kata-katanya begitu indah, kadang puitis, tapi sangat mengena - memukul realita - dan membangkitkan kesadaran serta semangat untuk melihat hidup dari perspektif lain. Narasi Helena seolah mencerminkan ...

WE ALL NEED OUR OWN OLYMPIC GAMES IN LIFE

Image
Olympic Games Paris 2024 baru saja berlalu. Perjuangan dan kisah para Olympic medalists pun bertaburan di media. Mendengar dan membaca kisah mereka sangat mengharukan sekaligus bikin gue jadi mikir, ‘Wouldn’t it be fun to have our own Olympic Games in life?” The unique kind of games that suit us individually. The games that can help us strive and push us to the limit. Yeah, I guess we all need our own Olympic Games in life. Olympic Games menjadi impian tertinggi para atlet. Perjuangan mereka untuk bisa qualified di sana dimulai sekitar setahun sebelumnya. Banyak rencana dan persiapan dilakukan untuk mencapai impian tertinggi itu. Selalu ada kejutan di event olahraga terbesar ini. Well, at least untuk cabang olahraga bulutangkis yang sangat gue gemari. Status unggulan para atlet tidak selalu berkorelasi dengan hasil akhirnya. Tak jarang atlet non-unggulan justru yang menaiki podium tertinggi, which means everything is possible. Baca juga: Itu Hanyalah Pikiran, Bukan Kenyataan Personally...

ITU HANYALAH PIKIRAN, BUKAN KENYATAAN

Image
Someone messaged me last night when I was having a conference call.  Sambil tetap mengikuti jalannya meeting, gue melirik ponsel dan membaca pesan itu. Seketika gue menjadi sangat terkejut namun tetap menahan ekspresi wajah gue yang tampak di layar laptop agar tidak mengganggu suasana rapat.  Pesan yang tertulis sangat straightforward, ga pakai ba bi bu. Walau kaget dan merasa agak offended, gue tetap santun membalasnya. But the thing is… perasaan yang hadir akibat pesan itu terus bergelayut sepanjang meeting berlangsung, bahkan hingga pergi tidur. Until I was reminded by the soft voice inside of me bahwa itu hanyalah pikiran, bukan kenyataan. S.O.P (standard operating procedure) kerja otak kita memang begitu, ia terus menghadirkan pikiran-pikiran. Menurut dr. Jiemi Ardian dalam bukunya “ Merawat Luka Batin ”, pikiran memberi persepsi dan nilai akan sesuatu yang kita alami. Dari situlah kemudian hadir perasaan tertentu karena pikiran telah meletakkan makna pada peristiwa terse...

LET YOURSELF BE GUIDED

Image
I finally left Jakarta for the reason that I wasn’t even sure. Semua seolah terjadi begitu saja. Pikiran untuk pindah tiba-tiba saja muncul. Saat itu gue pun ga tau mau pindah ke mana atau mau ngapain kalau pindah. All I knew was that there was no resistance inside of me. I let myself be guided. So, maybe you want to try to let yourself be guided too. Pikiran untuk tidak memperpanjang sewa rumah muncul kembali setelah sebelumnya tertahan karena serangan Covid 19. Tapi ke mana? Gue pun mulai browsing beberapa tempat. But hey… nanggung amat kalau ganti zipcode tapi cuma masih muter-muter daerah Jakarta. Itu mah kek cuma geser tempat duduk doang! Gak sekalian aja ganti provinsi? Ada satu kota yang sudah gue incer sejak dua tahun sebelumnya. Untuk memudahkan alur cerita ini, mari kita sebut kota ini sebagai kota X.  Di kota X ada sebuah komunitas yang menawarkan gue pekerjaan tepat di depan audience saat gue sedang memberikan testimoni tentang tempat itu di sebuah acara. Perfect! Itu m...

DOES FAILURE REALLY EXIST?

Image
I just made a mistake. A huge one! Everything I was working on to do on the finishing touch from 11 am ‘till 3 pm ‘flashed down the toilet’! It was all gone! Completely vanished! Gue ga sempat merasa menyesal atau merasa kehilangan akan hasil kerja penuh usaha, ide, energi, and sleepless night itu karena harus buru-buru mencegah kerusakan yang berpotensi meluas. Segera setelah semua berhasil ditangani, gue berdiri meninggalkan meja kerja. Tujuan gue satu: pantry. This is now literally the time to take a break. Ditemani secangkir kopi panas dan makanan ringan, gue berusaha mengembalikan kesadaran. It’s all gone, kata gue mengingatkan diri gue sendiri lagi. Gue merasakan kehadiran hening dalam diri gue. Rasa panik yang tadi muncul perlahan turun ke dasar endapan yang adalah rasa kehilangan. Untuk beberapa saat gue terdiam. It’s all gone. Anehnya, sejurus kemudian gue justru menertawakan diri sendiri atas apa yang baru saja terjadi. Yeorobun, ini aneh sekali. Biasanya bila hal semacam ini...