LIFE DOESN’T HAPPEN TO YOU, IT HAPPENS FOR YOU
“Life doesn’t happen to you. It happens for you.” Pertama kali gue mendengar quote itu dari Jim Carrey. Namun ia hanya mampir saja sejenak di telinga gue. Gue sama sekali tidak mencerna apalagi memaknai kalimat tersebut. Wuzzzz… quote itu pun lewat begitu saja.
Lalu gue mendengarnya lagi dari Tony Robbins saat mengikuti online seminar-nya tahun 2021 lalu. Beberapa kali Tony menggunakan quote itu tapi tidak secara rinci menjelaskan maksudnya. Ia hanya menyelipkan quote itu sebagai bagian dari hal yang sedang ia jelaskan.
Lagi-lagi, gue hanya sepintas lalu memahami arti harfiah dari quote itu dan tidak banyak memikirkannya. Namun kemudian, saat interaksi langsung dengan beberapa peserta terpilih, beberapa diantara mereka kembali mengutip quote tersebut dan tampaknya quote itu begitu bermakna bagi mereka.
Ada ekspresi sumringah dan bahagia yang terpancar dari wajah mereka saat mengatakannya, seolah-olah lilitan tali di tubuh mereka telah terlepas. Kalimat “Life doesn’t happen to you, it happens for you,” jadi terdengar seperti “EUREKA!!!” yang diteriakkan oleh Archimedes. Epiphany banget.
Ga cuma itu, para peserta lain di group FB juga banyak yang menuliskan quote itu dalam kolom komentar padahal tidak ada pembahasan khusus tentang quote itu. Gue jadi bertanya-tanya sendiri dalam hati, sebermakna itukah quote itu bagi mereka?
Life doesn’t happen to you. Ga usah nyalahin hidup. Ga usah nyalahin siapa-siapa terhadap apa yang terjadi dengan diri kita. Ga perlu menuntut hidup dan mempertanyakan, “Kenapa gue? Kenapa selalu gue yang disalahin? Kenapa cuma kemalangan yang datang dalam hidup gue?”
Baca juga: Life Is Meant To Be That Way - Don't Be Afraid To Make Mistakes
Life doesn’t happen to you. Segala kejadian, peristiwa, dan pengalaman hidup tidak terjadi untuk menyengsarakan diri kita. Acap kali yang sebenarnya terjadi, kita bukanlah korban. Namun kita merasa menjadi korban. We feel like the world is against us padahal itu adalah mindset kita terhadap victim mentality yang tidak kita sadari ada dalam diri kita.
Untuk itu kita perlu mengubah paradigma. Kita menggeser sudut pandang, supaya dapat melihat hidup dari sisi lain. Kejadian, peristiwa, dan pengalaman itu kalau dilihat dari sudut pandang lain sebetulnya jadi empowering. Hal tersebut memberi kita peluang untuk belajar, berlatih, bertumbuh, dan menjadi kemanfaatan untuk diri kita sendiri. That’s why life doesn’t happen to you, it happens for you.
Penjelasannya mungkin hanya sesederhana itu, namun diperlukan sebuah momentum dalam hidup untuk membuatnya bermakna sehingga paradigma itu shifting bukan di level brain understanding melainkan life meaning. Dan momentum itu baru terjadi pada gue semalam saat gue melihat seseorang menyampaikan quote itu pada sebuah klip di IG Reels.
Menariknya, penjelasan beberapa detiknya itu menggabungkan pernyataan Helena Woods dalam salah satu Youtube Videonya yang scriptnya gue tulis dalam bentuk puisi di sini. Pernyataan Helena yang mengatakan, “You can’t do anything in this life wrong. Nothing can be messed up.” sangat sulit dicerna otak gue. Like… how come???
Baca juga: When The Student Is Ready the Teacher Will Appear
I mean… I make wrong decisions sometimes. I go with wrong choices multiple times that I regret so much. Things can mess up. Plans mess up sometimes. And when it gets worse, I tend to see that life messes up. Jadi koq bisa you can’t do anything in this life wrong dan nothing can be messed up?
Penjelasan sepanjang sekitar 35 detik yang lewat di feed gue semalam dari personal coach, Rob Dial melalui akun IG @robdialjr berikut yang membantu gue memahaminya.
“You literally cannot f*ck up anything that is meant for you. You cannot. When you think that things are not going the way you want them to go, it is you that is making yourself anxious. Life is always happening for you. No matter how far it feels like you’re falling, there’s always a safety net for you. And there always has been. And when you truly understand how life is working for you, you will realize what is meant for you will never pass you by. So, it’s literally impossible to f*ck up anything that is for you.”
Jadi ternyata wrong decisions atau wrong choices itu hanyalah cara gue melabeli sesuatu hal yang ga sesuai dengan apa yang gue inginkan. Padahal pada dasarnya tidak ada hal yang baik atau buruk. Semuanya bersifat netral bila gue tidak melabelinya.
Hidup dianggap berantakan yang menuju pada frustrasi. Padahal kita tau ada big bang theory dalam pembentukan alam semesta. Atau yang lebih familiar, letusan gunung berapi yang memberi kesuburan dan kekayaan mineral setelahnya.
Tuhan membekali kita dengan jiwa, raga, akal pikiran dan perasaan. Kita dikasih hak prerogatif untuk memilih jalan hidup kita. Itu adalah rangkaian pilihan yang menghadirkan pengalaman dalam hidup. Melabelinya dengan dorongan ego-lah yang membuat kita menyiksa diri kita sendiri karena ternyata apa pun yang kita pilih, kita selalu dalam bimbingan Tuhan. Ada safety net yang melindungi kita.
So, coba tilt your angle to see another paradigm that life doesn’t happen to you, it happens for you.
Comments
Post a Comment